Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang
Sunday, November 7, 2010
Transportasi Pada Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan
Tumbuhan
Pengangkutan Zat Melalui Xylem
Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :Pengangkutan vaskuler (intravaskuler) : pengangkutan melalui berkas pembuluh pengangkut.
Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini melalui :
bulu akar --> epidermis -->
Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini melalui :
bulu akar --> epidermis -->
Pengertian Irigasi
Irigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaan mulai dari tumbuh sampai masa panen. Air tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai, kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali.
Irigasi dikehendaki dalam situasi: Bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada
Irigasi dikehendaki dalam situasi: Bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada
Sejarah Irigasi
Secara umum menjelaskan perkembangan mulai dari adanya usaha pembuatan irigasi sangat sederhana, perkembangan irigasi di Mesir, Babilonia, India,dll kemudian bagaimana perkembangan irigasi di Indonesia sampai saat sekarang.
Di Bali, irigasi sudah ada sebelum tahun 1343 M, hal ini terbukti dengan adanya sedahan (petugas yang melakukan koordinasi atas subak-subak dan mengurus pemungutan pajak atas
Di Bali, irigasi sudah ada sebelum tahun 1343 M, hal ini terbukti dengan adanya sedahan (petugas yang melakukan koordinasi atas subak-subak dan mengurus pemungutan pajak atas
Pengertian Polusi Air
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan.
Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :
Kadarnya melebihi
Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :
Kadarnya melebihi
Pengalaman Penerapan Jenis Irigasi Khusus
1. Irigasi Pasang-Surut di Sungai Cimanuk
Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah Garut, dikenal apa yang dinamakan Irigasi Pasang-Surat (Tidal Irrigation). Teknologi yang diterapkan di sini adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa, di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air dimanfaatkan. Di sini dalam dua minggu
Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah Garut, dikenal apa yang dinamakan Irigasi Pasang-Surat (Tidal Irrigation). Teknologi yang diterapkan di sini adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa, di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air dimanfaatkan. Di sini dalam dua minggu
Jenis-jenis Irigasi
1. Irigasi Permukaan
Irigasi Permukaan terjadi di mana air dialirkan pada permukaan lahan. Di sini dikenal alur primer, sekunder dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
2. Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi
Irigasi Permukaan terjadi di mana air dialirkan pada permukaan lahan. Di sini dikenal alur primer, sekunder dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
2. Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi
Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari
Bahaya Dari Akibat Polusi Air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut
Sumber Polusi Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan
Pengelolaan Air Sangat Buruk
Musim hujan terendam air, musim kemarau kering kerontang. Demikian nasib 125 juta penduduk Pulau Jawa. Setelah hampir empat ratus ribu hektar sawah terendam musim banjir lalu, kali ini giliran kekeringan yang melanda. Untuk areal sawah saja, 204.322 hektar sudah kering akhir Juli lalu. Bahkan, 19.562 di antaranya mengalami puso. "Ini karena kita tidak memiliki manajemen air secara terpadu," kata
Bencana itu Makin Lama Tambah Parah
Tanda bahaya itu sebenarnya sudah dibunyikan sejak awal tahun 2008 yaitu musim kering datang lebih cepat dari perkiraan. Sekitar pertengahan Mei lalu, hujan mulai enggan turun di daerah pantai utara (pantura), yaitu Kabupaten Cirebon dan Indramayu, yang menjadi kawasan lumbung padi Jawa Barat.
Berbagai peringatan dini sudah diberikan sejak awal oleh Dinas Pertanian setempat melalui media massa.
Berbagai peringatan dini sudah diberikan sejak awal oleh Dinas Pertanian setempat melalui media massa.
Krisis Air di Pulau Jawa
Dalam "Diskusi Teknik Kehutanan" akhir tahun lalu di Jakarta, Badan Planologi Departemen Kehutanan mengeluarkan data luas hutan Pulau Jawa yang cukup mengerikan. Luas kawasan yang masih berhutan atau lahan yang masih ditutup pepohonan di Jawa tahun 1999/2000 hanya empat persen. Kawasan itu sebagian besar merupakan wilayah tangkapan air pada daerah aliran sungai (DAS). Data ini memang bersifat
Reformasi Sumber Daya Air di Indonesia
Indonesia membutuhkan reformasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air (SDA). Ada sejumlah alasan mengapa reformasi tersebut perlu dilakukan. Pertama, sektor air di Indonesia tidak mampu untuk memenuhi pertumbuhan dan berbagai tuntutan sebagai konsekuensi akibat meningkatnya populasi.
Kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga, industri, dan pertanian meningkat, tetapi gagal dipenuhi dan
Globalisasi dan Budaya
Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
Saturday, November 6, 2010
Modul Otomotif Lengkap
Modul Otomotif memang sangat penting bagi siswa smk otomotif, maupun guru otomotif tidak menutup kemungkinan juga untuk mahasiswa teknik mesi/otomotif untuk mempelajari modul-modul otomotif dibawah ini. Selain membanntu proses pembelajaran Modul ini juga menunjang dalam proses pembuatan rpp dan silabus otomotif,
Pada Modul Otomotif ini ada beberapa modul yang bisa anda download seperti
Pada Modul Otomotif ini ada beberapa modul yang bisa anda download seperti
Mengelas dengan Proses Las Gas Tungsten
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Mengelas dengan Proses Las Gas Tungsten (las TIG) ini membahas dasar-dasar pengetahuan tentang las gas tungsten, praktik pengelasan, dan pengetahuan tentang pemeriksaan pengelasan berikut dengan cara memperbaiki kerusakan/cacat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: prinsip pengelasan las gas tungsten dan prosedur pemasangan
Las Gas Metal
Las Gas Metal ini membahas dasardasar pengetahuan tentang las gas metal, praktik pengelasan, dan pengetahuan tentang pemeriksaan pengelasan berikut dengan cara memperbaiki kerusakan/ cacat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: prinsip pengelasan las gas metal dan prosedur pemasangan perlengkapannya, distorsi dan pencegahannya, pengelasan sambungan sudut dengan
Mengelas Tingkat Lanjut dengan Proses Las Gas Metal
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Mengelas Tingkat Lanjut dengan Proses Las Gas Metal ini membahas tentang gambar dan prosedur pengelasan, pengetahuan tentang mesin las gas metal berikut cara memasang piranti-piranti pendukungnya, praktik pengelasan, dan praktik pemeriksaan dan perbaikan cacat akibat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: pengetahuan gambar kerja
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Mengelas Tingkat Lanjut dengan Proses Las Gas Metal ini membahas tentang gambar dan prosedur pengelasan, pengetahuan tentang mesin las gas metal berikut cara memasang piranti-piranti pendukungnya, praktik pengelasan, dan praktik pemeriksaan dan perbaikan cacat akibat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: pengetahuan gambar kerja
Merawat 250 Jam Operasi Mesin (Moontly)
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul Merawat 250 jam operasi mesin (moontly) dengan kode ABMR 020.03-1.A. berisi tentang materi dan informasi tentang: prosedur perawatan, pemeriksaan dan pengoperasian mesin/unit alat berat pada berbagai keadaan. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait dengan penanganan perawatan,
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul Merawat 250 jam operasi mesin (moontly) dengan kode ABMR 020.03-1.A. berisi tentang materi dan informasi tentang: prosedur perawatan, pemeriksaan dan pengoperasian mesin/unit alat berat pada berbagai keadaan. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait dengan penanganan perawatan,
Merawat 10 Jam Operasi Mesin (Daily)
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Merawat 10 jam operasi mesin (daily) dengan kode ABMR 020.01-1.A. berisi tentang materi dan informasi tentang prosedur perawatan, pemeriksaan dan pengoperasian mesin/unit alat berat pada berbagai keadaan. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait dengan penanganan perawatan,
Merawat Unit Machine Harian
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Merawat Unit/ Machine Harian dengan kode ABMR 020.01- 1.A berisi materi dan informasi tentang prosedur perawatan dan pemeriksaan engine sebelum, sambil dan sesudah dioperasikan, termasuk prosedur pengoperasian unit/ machine. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dalam pengoperasian alat berat. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis
Melepas dan Memasang Motor Starter
BAB I
PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI
Modul ini membahas tentang Melepas dan Memasang Motor Starter, khususnya untuk kendaraan alat berat. Materi yang dibahas antara lain: prinsip kerja motor starter, melepas motor starter, pemeriksaan dan pengujian starter dan memasang motor starter. Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar, kegiatan belajar 1 membahas tentang prinsip kerja motor starter dan
Merawat Baterai
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Merawat Baterai dengan kode ABMR 011.018-1.A berisi materi dan informasi tentang prosedur pelepasan dan pemasangan baterai, mengaktifkan baterai, memeriksa dan mengisi baterai, metode melakukan jumper baterai. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait penangan baterai. Materai
Perawatan Unit Machine 50 Jam
Modul Merawat Unit/ Machine 50 Jam Operasi membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui pada pekerjaan perawatan 50 jam operasi secara efektif, efisien dan aman. Materi yang akan dipelajari dalam modul ini adalah: Perawatan unit/ machine 50 jam pada kendaraan jenis: Dozer, Excavator, Wheel Loader, Dump Truck, Motor grader dan kendaraan Timberjack model 610. Modul ini terdiri dari
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Under Carriage
A. DESKRIPSI
Modul PEKERJAAN DASAR UNDER CARRIAGE ABMR-011.021-1A membahas tentang hal penting yang perlu diketahui agar siswa dapat memahami undercarriage alat berat. Materi dalam modul ini membahas lima unit komponen utama underrcariage kendaraan alat berat, yang meliputi : track shoe, track roller dan carrier roller, front idler dan rearidler, track frame, recoil spring.
Kegiatan belajar 1).
Modul PEKERJAAN DASAR UNDER CARRIAGE ABMR-011.021-1A membahas tentang hal penting yang perlu diketahui agar siswa dapat memahami undercarriage alat berat. Materi dalam modul ini membahas lima unit komponen utama underrcariage kendaraan alat berat, yang meliputi : track shoe, track roller dan carrier roller, front idler dan rearidler, track frame, recoil spring.
Kegiatan belajar 1).
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Kelistrikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan pekerjaan dasar kelistrikan dengan kode ABMR 011.016 -1A berisi materi dan informasi tentang dasar listrik, arus, tegangan, tahanan, hukum Ohm, daya listrik. Pada modul ini juga mengungkap tentang rangkaian kelistrikan yaitu rangkaian seri, parelel dan kombinasi, serta masalah magnet dan induksi. Materai diuraikan dengan pendekatan praktis
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Mengidentifikasi main clutch assy,
Mengidentifikasidirect/over drive transmission assy,
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Mengidentifikasi main clutch assy,
Mengidentifikasidirect/over drive transmission assy,
Modul Melepas dan Memasang Hydraulic Tank
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul Melepas dan Memasang Hydraulic tank ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat menservis hydraulic tank secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Konstruksi dan fungsi hydraulic tank ,
Melepas hydraulic tank ,
Memasang hydraulic tank Modul ini terdiri atas tiga
Melepas dan Memasang Cylinder Head Group
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul melepas dan memasang cylinder head group dengan kode ABMR.030.02-1.A berisi materi dan informasi tentang prosedur pelepasan dan pemasangan cylinder head group. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan.
Modul ini disusun dalam 2 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pemahaman prinsip dan cara kerja motor bensin 2 tak maupun 4 tak,
Pemahaman prinsip kerja dari motor
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pemahaman prinsip dan cara kerja motor bensin 2 tak maupun 4 tak,
Pemahaman prinsip kerja dari motor
Mempersiapkan Komponen Kendaraan Untuk Perbaikan Pengecatan Ulang Kecil
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan komponen kendaraan untuk perbaikan pengecatan ulang kecil”. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah persiapan komponen bodi kendaraan untuk pengecatan ulang kecil.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengertian pengecatan ulang dan pengecatan ulang kecil
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan komponen kendaraan untuk perbaikan pengecatan ulang kecil”. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah persiapan komponen bodi kendaraan untuk pengecatan ulang kecil.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengertian pengecatan ulang dan pengecatan ulang kecil
Mempersiapkan Permukaan Untuk Pengecatan Ulang
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang”. Sub kompetensi yang akan dicapai meliputi : Menghilangkan korosi/kerak dan mempersiapkan bodi untuk penggunaan cat dasar,
Menggunakan cat primer dan sealer,
Mempersiapkan permukaan yang telah diprimer untuk penyelesaian ulang.
Modul ini terdiri atas lima kegiatan
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang”. Sub kompetensi yang akan dicapai meliputi : Menghilangkan korosi/kerak dan mempersiapkan bodi untuk penggunaan cat dasar,
Menggunakan cat primer dan sealer,
Mempersiapkan permukaan yang telah diprimer untuk penyelesaian ulang.
Modul ini terdiri atas lima kegiatan
Friday, November 5, 2010
Pelaksanaan Pemeriksaan Keamanan/Kelayakan Kendaraan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/ kelayakan kendaraan ini membahas persyaratan desain yang berhubungan dengan keamanan kendaraan, persyaratan minimum untuk cara kerja sistem, prosedur pemeriksaan kendaraan/ komponen, petunjuk teknis cara menguji kendaraan bermotor, persyaratan pelaporan hasil pemeriksaan dan daftar pemeriksaan. Bahan ajar dalam modul ini
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/ kelayakan kendaraan ini membahas persyaratan desain yang berhubungan dengan keamanan kendaraan, persyaratan minimum untuk cara kerja sistem, prosedur pemeriksaan kendaraan/ komponen, petunjuk teknis cara menguji kendaraan bermotor, persyaratan pelaporan hasil pemeriksaan dan daftar pemeriksaan. Bahan ajar dalam modul ini
Pelaksanaan Pengkilatan dan Pemolesan
BAB I
PENDAHULUAN
A.DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “Pelaksanaan Pengkilatan dan Pemolesan”. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah mengkilapkan dan memoles. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang penggunaan peralatan pengkilapan, pemolesan, dan perlindungan pada pengecatan. Kegitan belajar 2 membahas tentang pelaksanaan
Alat Ukur
Alat Ukur ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat menggunakan dan memelihara alat ukur dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :Pengukuran linier langsung,
Pengukuran linier tak langsung,dan
Pengukuran sudut.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang
Pengukuran linier tak langsung,dan
Pengukuran sudut.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang
Bekerja dengan Mesin Umum
GLOSSARIUM
Height gage : Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian benda
Clearance : Celah; jarak bebas
Toolholder : Pemegang alat potong pada mesin perkakas
Chuck : Pemegang benda kerja (mesin bubut)Facing : Langkah kerja dengan pemakanan sedikit untuk meratakan permukaan
Tool bits : Bahan dasar pahat untuk digerinda menjadi alat potong
Template : Alat yang digunakan untuk menyesuaikan
Height gage : Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian benda
Clearance : Celah; jarak bebas
Toolholder : Pemegang alat potong pada mesin perkakas
Chuck : Pemegang benda kerja (mesin bubut)Facing : Langkah kerja dengan pemakanan sedikit untuk meratakan permukaan
Tool bits : Bahan dasar pahat untuk digerinda menjadi alat potong
Template : Alat yang digunakan untuk menyesuaikan
Melepas dan Mengganti/ Mengepas Pelindung Moudling Transfer Gambar-gambar Hiasan, Stiker dan Decal/Lis, Spoiler
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “melepas dan mengganti/mengepas pelindung moulding, transfer gambar-gambar hiasan, stiker dan decal/lis, dan spoiler. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah melepas pelindung moulding, transfer, dan decal. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengertian perangkat tambahan
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “melepas dan mengganti/mengepas pelindung moulding, transfer gambar-gambar hiasan, stiker dan decal/lis, dan spoiler. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah melepas pelindung moulding, transfer, dan decal. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengertian perangkat tambahan
Melepas dan Mengganti Rangkaian Listrik/ Unit Elektronik
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang kelistrikan bodi kendaraan. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang petunjuk umum kelistrikan bodi kendaraan, Kegiatan belajar 2 membahas tentang komponen kelistrikan bodi otomotif dan kegiatan belajar 3 tentang pelepasan dan pemasangan komponen kelistrikan bodi otomotif. Setelah mempelajari
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang kelistrikan bodi kendaraan. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang petunjuk umum kelistrikan bodi kendaraan, Kegiatan belajar 2 membahas tentang komponen kelistrikan bodi otomotif dan kegiatan belajar 3 tentang pelepasan dan pemasangan komponen kelistrikan bodi otomotif. Setelah mempelajari
Melepas, Menyimpan dan Memasang Panel-panel Body Kendaraan Bagian-bagian Panel dan Perangkat Tambahan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang kompetensi melepas, menyimpan dan memasang panel-panel bodi otomotif.Modul ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang Peraturan K3L pekerjaan perbaikan panel-panel bodi kendaraan, Kegiatan belajar 2 tentang Bagian-bagian panel bodi kendaraan dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang Prosedur melepas,
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang kompetensi melepas, menyimpan dan memasang panel-panel bodi otomotif.Modul ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang Peraturan K3L pekerjaan perbaikan panel-panel bodi kendaraan, Kegiatan belajar 2 tentang Bagian-bagian panel bodi kendaraan dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang Prosedur melepas,
Mengukur dengan Menggunakan Alat Ukur
Mengukur Dengan Alat Ukur ini berisi tentang penggunaan berbagai macam alat ukur berskala untuk digunakan dalam menentukan dimensi atau variabel. Penggunaan alat ukur secara tepat dan benar sangat penting, untuk itu diberikan pula cara perawatan dan pemeliharaan dari alat-alat ukur tersebut. Untuk dapat menentukan ukuran suatu benda diperlukan ketrampilan menggunakan alat ukur dengan baik. Modul
Melakukan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanas
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berisi materi praktis tentang Prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan yang meliputi : tujuan dan K3L, Pengertian umum, metode dan prosedur, dan langkahlangkah yang harus diperhatikan dalam prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan. Semua yang kami kupas dalam modul ini membahas tentang
Memasang Perapat Komponen Kendaraan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang Memasang perapat komponen kendaraan. Modul ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang informasi teknik dan tipe-tipe bahan perapat, kegiatan belajar 2 membahas bahan perapat dan peralatannya dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang aplikasi bodysealer (perapat) bodi kendaraan. Setelah
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang Memasang perapat komponen kendaraan. Modul ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang informasi teknik dan tipe-tipe bahan perapat, kegiatan belajar 2 membahas bahan perapat dan peralatannya dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang aplikasi bodysealer (perapat) bodi kendaraan. Setelah
Melakukan Prosedur Masking
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini berisi materi praktis tentang Masking Pengecatan yang meliputi : tujuan dan K3L, perlengkapan dan bahan, metode dan bordir, dan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam masking pengecatan. Semua yang kami kupas dalam modul ini membahas tentang informasi penting yang dikemas secara sistematis disertai tugas-tugas praktis untuk diketahui siswa SMK
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini berisi materi praktis tentang Masking Pengecatan yang meliputi : tujuan dan K3L, perlengkapan dan bahan, metode dan bordir, dan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam masking pengecatan. Semua yang kami kupas dalam modul ini membahas tentang informasi penting yang dikemas secara sistematis disertai tugas-tugas praktis untuk diketahui siswa SMK
Memilih Mempersiapkan dan Menggunakan Hiasan Trim Berperangkat
Memilih Mempersiapkan dan Menggunakan Hiasan Trim Berperangkat
Download disini!
Download disini!
Membuat Fabrikasi Komponen Fiberglass Bahan Komposit
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “Membuat (fabrikasi) komponen fiberglass/ bahan komposit. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah menentukan barang/ komponen yang akan dibuat dari fiberglass/ bahan komposit dan membuat (fabrikasi) barang/ komponen bodi kendaraan yang akan dibuat dari fiberglass/ bahan komposit. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “Membuat (fabrikasi) komponen fiberglass/ bahan komposit. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah menentukan barang/ komponen yang akan dibuat dari fiberglass/ bahan komposit dan membuat (fabrikasi) barang/ komponen bodi kendaraan yang akan dibuat dari fiberglass/ bahan komposit. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan
Thursday, November 4, 2010
Melakukan Fabrikas, Pembentukan, Pelengkungan dan Pencetakan
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Memotong dengan panas dan gouging secara manual merupakan modul praktik yang menjelaskan tentang peralatan yang digunakan untuk memotong logam dengan cara panas.
Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar, yang mencakup: pengetahuan tentang pemotongan dengan cara panas, tentang materi setting dan melakukan pemotongan pada berbagai keperluan,
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Memotong dengan panas dan gouging secara manual merupakan modul praktik yang menjelaskan tentang peralatan yang digunakan untuk memotong logam dengan cara panas.
Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar, yang mencakup: pengetahuan tentang pemotongan dengan cara panas, tentang materi setting dan melakukan pemotongan pada berbagai keperluan,
Gambar Bukaan/Bentangan Lanjut Benda Silinder/Persegi Panjang
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Lanjut Benda Silinder/Persegi Panjang. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris silinder adalah bendabenda yang mempunyai bentuk geometris dasar silindris
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Lanjut Benda Silinder/Persegi Panjang. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris silinder adalah bendabenda yang mempunyai bentuk geometris dasar silindris
Gambar Bukaan/Bentangan Geometri Lanjut Benda Transisi
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Geometri Lanjut Benda Transisi. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris berbentuk transisi sering disebut dengan transformer adalah suatu bentuk benda
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Geometri Lanjut Benda Transisi. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris berbentuk transisi sering disebut dengan transformer adalah suatu bentuk benda
Gambar Bukaan/Bentangan Geometri-Geometri Lanjut Benda Kerucut/konis
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Geometri, Geometri Lanjut Benda Kerucut/konis. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang.
Benda geometris kerucut adalah benda-benda yang mempunyai bentuk geometris dasar
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini berjudul Gambar Bukaan/Bentangan Geometri, Geometri Lanjut Benda Kerucut/konis. Gambar bukaan sering disebut juga dengan gambar bentangan. Gambar tersebut menggambarkan secara datar atau dalam satu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang.
Benda geometris kerucut adalah benda-benda yang mempunyai bentuk geometris dasar
Pengujian, Pemeliharaan/ Service dan Penggantian Baterai
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Pengujian, pemeliharaan/ service dan penggantian baterai dengan kode OPKR-50-001B berisi materi dan informasi tentang konstruksi baterai, pengujian baterai, melepas baterai, mengganti baterai, metode melakukan bantuan starter, perawatan baterai dan pengisian baterai, selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Pengujian, pemeliharaan/ service dan penggantian baterai dengan kode OPKR-50-001B berisi materi dan informasi tentang konstruksi baterai, pengujian baterai, melepas baterai, mengganti baterai, metode melakukan bantuan starter, perawatan baterai dan pengisian baterai, selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi
Kopling
Kopling merupakan sautu sistem ata rancangan yangdapat menyabung, melepas perpindahan tenaga dari suatu benda yang berputar ke benda yang lainnya
Modul OPKR-30-002B tentang “Perbaikan Kopling dan Komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas/membongkar, merakit/memasang unit kopling dan sistem pengoperasian kopling beserta komponenkomponennya
Modul OPKR-30-002B tentang “Perbaikan Kopling dan Komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas/membongkar, merakit/memasang unit kopling dan sistem pengoperasian kopling beserta komponenkomponennya
Perbaikan Sistem Pendingin dan Komponen-komponennya
BAB I
PENDAHULUAN A. DESKRIPSI
Modul Sistem Pendingin ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat memahami system pendingin mesin dan mengidentifikasi gangguan pada system pendingin. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pelepasan, pemeriksaan, dan penggantian komponen sistem pendingin.
Konstruksi dan cara kerja sistem
PENDAHULUAN A. DESKRIPSI
Modul Sistem Pendingin ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat memahami system pendingin mesin dan mengidentifikasi gangguan pada system pendingin. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pelepasan, pemeriksaan, dan penggantian komponen sistem pendingin.
Konstruksi dan cara kerja sistem
Pemeliharaan/Servis Unit Transmisi Manual dan Komponen-Komponenya
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Judul modul ini adalah Pemeliharaan/servis unit transmisi manual dan komponen-komponenya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja transmisi manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi manual. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
Menyebutkan fungsi dan cara kerja transmisi manual.
Mengidentifikasi
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Judul modul ini adalah Pemeliharaan/servis unit transmisi manual dan komponen-komponenya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja transmisi manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi manual. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
Menyebutkan fungsi dan cara kerja transmisi manual.
Mengidentifikasi
Pemeliharaan/servis Sistem Pendingin dan Komponen Komponennya
Modul Pemeliharaan/servis Sistem Pendingin dan Komponen komponennya membahas tentang sistem pendinginan pada mesin (engine) baik pada mesin diesel maupun mesin bensin. Tujuan dari modul ini agar mahasiswa memiliki subkompetensi yaitu memelihara/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya. Materi modul yang akan dipelajari meliputi :
Prinsip kerja sistem pendinginan mesin,
Bagian-bagian
Prinsip kerja sistem pendinginan mesin,
Bagian-bagian
Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Diesel
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/servis Sistem Bahan Bakar Diesel membahas tentang sistem bahan bakar diesel beserta cara pemeliharaan/servisnya.Tujuan dari modul ini agar mahasiswa memiliki subkompetensi yaitu memelihara/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.Materi modul yang akan dipelajari meliputi:
Prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel,
Sistem dan
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/servis Sistem Bahan Bakar Diesel membahas tentang sistem bahan bakar diesel beserta cara pemeliharaan/servisnya.Tujuan dari modul ini agar mahasiswa memiliki subkompetensi yaitu memelihara/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.Materi modul yang akan dipelajari meliputi:
Prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel,
Sistem dan
Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memeriksa dan memelihara system bahan bakar bensin dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi: Sistem bahan bakar mekanik
Prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan sistem bahan bakar mekanik,
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memeriksa dan memelihara system bahan bakar bensin dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi: Sistem bahan bakar mekanik
Prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan sistem bahan bakar mekanik,
Pemeliharaan/ Servis Poros Penggerak Roda
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul OPKR-30-013B tentang “Pemeliharaan/ servis poros penggerak roda” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara/ servis, melepas/membongkar,merakit/memasang unit poros penggerak roda beserta komponenkomponennya secara efektif, efisien dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari yaitu :
Kegiatan
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul OPKR-30-013B tentang “Pemeliharaan/ servis poros penggerak roda” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara/ servis, melepas/membongkar,merakit/memasang unit poros penggerak roda beserta komponenkomponennya secara efektif, efisien dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari yaitu :
Kegiatan
Pemeliharaan/ Servis unit Kopling dan komponen-komponen Sistem Pengoperasiannya
Pemeliharaan/servis unit Kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasiannya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja kopling, komponen unit kopling, hingga pemeriksaan kerusakan komponen kopling. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
Menyebutkan peranan dan fungsi kopling pada suatu kendaraan.
Mengetahui arti “kopling set” (Clutch Assembly) dan letak kopling
Menyebutkan peranan dan fungsi kopling pada suatu kendaraan.
Mengetahui arti “kopling set” (Clutch Assembly) dan letak kopling
Pemeliharaan/ Servis dan Perbaikan Kompresor Udara dan Komponen-komponennya
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul OPKR-10-005B tentang “Pemeliharaan/ servis dan perbaikan kompresor udara dan komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara, melepas/membongkar, merakit/memasang kompresor udara dan komponen-komponennya secara benar dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari meliputi: Kegiatan
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul OPKR-10-005B tentang “Pemeliharaan/ servis dan perbaikan kompresor udara dan komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara, melepas/membongkar, merakit/memasang kompresor udara dan komponen-komponennya secara benar dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari meliputi: Kegiatan
Pembongkaran Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Ban Dalam
A. DESKRIPSI
Modul Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi : Membongkar dan mengganti ban dalam dan luar,
Memeriksa dan memperbaiki ban dalam
Modul Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Dalam secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi : Membongkar dan mengganti ban dalam dan luar,
Memeriksa dan memperbaiki ban dalam
Pelaksanaan Pemeliharaan Service Komponen
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan Pemeliharaan/Servis Komponen ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melaksanakan pemeliharaan/servis alat dan peralatan bengkel dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pemeliharaan peralatan bengkel,
Keselamatan dan kesehatan kerja,
Minyak pelumas dan gemuk.
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan Pemeliharaan/Servis Komponen ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melaksanakan pemeliharaan/servis alat dan peralatan bengkel dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Pemeliharaan peralatan bengkel,
Keselamatan dan kesehatan kerja,
Minyak pelumas dan gemuk.
Melepas, Memasang dan Menyetel Roda
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melepas, Memasang dan Menyetel Roda ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas, memasang dan menyetel roda secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Mengidentifikasi konstruksi jenis roda,
Melepas roda-roda,
Pemeriksaan roda, dan
Memasang roda.
Modul ini
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melepas, Memasang dan Menyetel Roda ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas, memasang dan menyetel roda secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
Mengidentifikasi konstruksi jenis roda,
Melepas roda-roda,
Pemeriksaan roda, dan
Memasang roda.
Modul ini
Monday, November 1, 2010
Mengoperasikan Mesin CNC (Dasar)
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang Mengoperasikan Mesin CNC. (Dasar) Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; memahami instruksi kerja, melakukan pemeriksaan awal, mengoperasikan mesin CNC, dan pengawasan mesin/proses. Kompetensi ini merupakan salah
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang Mengoperasikan Mesin CNC. (Dasar) Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; memahami instruksi kerja, melakukan pemeriksaan awal, mengoperasikan mesin CNC, dan pengawasan mesin/proses. Kompetensi ini merupakan salah
Mengoperasikan dan Mengamati Mesin/Proses
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Mengoperasikan dan mengamati mesin/ proses dimaksudkan sebagai modul awal bagi peserta diklat untuk memahami proses produksi menggunakan mesin perkakas (terutama mesin NC/CNC). Modul ini berisi
Memperoleh instruksi kerja
Melaksanakan pemeriksaan sebelum memulai pekerjaan
Mengoperasikan mesin/proses
Memonitor mesin/proses
B. PRASYARAT
Modul ini adalah modul
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Mengoperasikan dan mengamati mesin/ proses dimaksudkan sebagai modul awal bagi peserta diklat untuk memahami proses produksi menggunakan mesin perkakas (terutama mesin NC/CNC). Modul ini berisi
Memperoleh instruksi kerja
Melaksanakan pemeriksaan sebelum memulai pekerjaan
Mengoperasikan mesin/proses
Memonitor mesin/proses
B. PRASYARAT
Modul ini adalah modul
Menggerindra Pahat dan Alat Potong
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Menggerinda alat adalah melaksanakan pengasahan alat potong, antara lain pahat mesin bubut dan pisau frais.
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan telah mempunyai kemampuan tentang materi :
Teknik bengkel
Kerja gerinda
C. PETUNJUK
1. Bagi Peserta Diklat
Urutkan sub kompetensi sesuai urutan pada modul
Baca dan fahami perintah pada modul
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Menggerinda alat adalah melaksanakan pengasahan alat potong, antara lain pahat mesin bubut dan pisau frais.
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan telah mempunyai kemampuan tentang materi :
Teknik bengkel
Kerja gerinda
C. PETUNJUK
1. Bagi Peserta Diklat
Urutkan sub kompetensi sesuai urutan pada modul
Baca dan fahami perintah pada modul
Mengeset Mesin dan Program Mesin NC/CNC (Dasar)
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan bagi siswa dalam belajar dan latihan keterampilan untuk mencapai kompetensi dalam bidang mengeset mesin dan program CNC. Modul berisi sejumlah informasi dan panduan latihan keterampilan bagi siswa, sehingga dapat memiliki kemampuan dalam memahami instruksi kerja, melaksanakan instruksi kerja, dan berkompeten dalam; memasang alat
Mengeset Mesin dan Mengedit Program mesin CNC
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang mengeset mesin dan mengedit program CNC. Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; memahami persyaratan kerja, mengatur perlengkapan dan perkakas potong, mengatur kompensasi dan koreksi data alat potong, dan
A. DESKKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang mengeset mesin dan mengedit program CNC. Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; memahami persyaratan kerja, mengatur perlengkapan dan perkakas potong, mengatur kompensasi dan koreksi data alat potong, dan
Memprogram Mesin CNC (Dasar)
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang Pemrograman Mesin CNC (Dasar). Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; mengenal dasar program dan bagianbagiannya, membuat program CNC sederhana, mengeset program dalam mesin CNC, dan mencoba program. Kompetensi
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bidang Pemrograman Mesin CNC (Dasar). Kompetensi ini terdiri dari beberapa sub kopetensi, yaitu; mengenal dasar program dan bagianbagiannya, membuat program CNC sederhana, mengeset program dalam mesin CNC, dan mencoba program. Kompetensi
Mempergunakan Mesin Gerinda
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Mengerinda adalah modul praktikum bengkel kerja mesin dengan mesin gerinda. Modul inI terdiri dari empat kegiatan belajar, yaitu persyaratan pekerjaan, keselamatan kerja, pemilihan roda gerinda, dan menggerinda benda kerja. Diharapkan setelah mempelajari modul ini peserta diklat mampu menggerinda permukaan, silinder luar dan dalam, serta menggerinda tanpa
Mempergunakan Mesin Frais ( Komplek )
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan pembelajaran dalam kompetensi Mengefrais (kompleks) dengan kode M7.11A, dan durasi pembelajaran 120 jam @ 45 menit. Hasil belajar yang akan dicapai setelah mempelajari modul ini meliputi hasil belajar dari sisi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pembelajaran bersifat teori dan praktek, sehingga disamping menguasai materi, siswa
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan panduan pembelajaran dalam kompetensi Mengefrais (kompleks) dengan kode M7.11A, dan durasi pembelajaran 120 jam @ 45 menit. Hasil belajar yang akan dicapai setelah mempelajari modul ini meliputi hasil belajar dari sisi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pembelajaran bersifat teori dan praktek, sehingga disamping menguasai materi, siswa
Mempergunakan Mesin Bubut ( Komplek )
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Membubut Kompleks adalah modul praktikum bengkel kerja mesindengan mesin bubut yang menjelaskan kerja bubut lanjut. Modul initerdiri dari tiga kegiatan belajar, yaitu persiapan pekerjaan, pemilihanalat potong, dan kerja bubut komplek. Diharapkan setelah mempelajarimodul ini peserta diklat mampu membubut, tirus, eksentris,pembubutan benda kerja panjang dan benda
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Membubut Kompleks adalah modul praktikum bengkel kerja mesindengan mesin bubut yang menjelaskan kerja bubut lanjut. Modul initerdiri dari tiga kegiatan belajar, yaitu persiapan pekerjaan, pemilihanalat potong, dan kerja bubut komplek. Diharapkan setelah mempelajarimodul ini peserta diklat mampu membubut, tirus, eksentris,pembubutan benda kerja panjang dan benda
Melakukan Perhitungan Matematis
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melakukan Perhitungan Matematis (M2. 13 C 5) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini bekaitan dengan dua modul sebelumnya yaitu
Melakukan perhitungan dasar dan Melakukan perhitungan lanjut (modul dengan kode M). Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi Rasio trigonometri; Aplikasi sinus
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Melakukan Perhitungan Matematis (M2. 13 C 5) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini bekaitan dengan dua modul sebelumnya yaitu
Melakukan perhitungan dasar dan Melakukan perhitungan lanjut (modul dengan kode M). Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi Rasio trigonometri; Aplikasi sinus
Melakukan Perhitungan Lanjut
Melakukan Perhitungan Lanjut (M2.8 C10) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu Melakukan perhitungan-dasar (modul dengan kode M).
Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi Menaksir jawaban perkiraan; Melakukan kalkulasi dasar menyangkut persentase; Melakukan kalkulasi dasar yang
Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi Menaksir jawaban perkiraan; Melakukan kalkulasi dasar menyangkut persentase; Melakukan kalkulasi dasar yang
Melakukan Perhitungan Dasar
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Melakukan Perhitungan-dasar (M2.7C10) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini modul awal tentang melakukan perhitungan, sebagai prasarat mempelajari Melakukan perhitungan-lanjut. Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi: Menerapkan empat aturan dasar kalkulasi; Melakukan penghitungan dasar
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Modul Melakukan Perhitungan-dasar (M2.7C10) dibuat untuk membantu peserta diklat dalam melaksanakan belajar berdasarkan Kurikulum 2004. Modul ini modul awal tentang melakukan perhitungan, sebagai prasarat mempelajari Melakukan perhitungan-lanjut. Ruang lingkup modul ini sesuai dengan GBPP meliputi: Menerapkan empat aturan dasar kalkulasi; Melakukan penghitungan dasar
Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais
BAB I
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Melakukan pekerjaan dengan Mesin Frais adalah suatu pekerjaan yang harus benar-benar memperhatikan keselamatan kerja baik keselamatan operator, mesin, peralatan, dan benda kerja
B. PRASYARATTeori K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
Gambar teknik
Teori pengoperasian Mesin Frais.
C. PETUNJUK
1. Bagi SiswaUrutan sub kompetensi sesuai urutan modul
Baca dan pahami
PENDAHULUANA. DESKRIPSI
Melakukan pekerjaan dengan Mesin Frais adalah suatu pekerjaan yang harus benar-benar memperhatikan keselamatan kerja baik keselamatan operator, mesin, peralatan, dan benda kerja
B. PRASYARATTeori K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
Gambar teknik
Teori pengoperasian Mesin Frais.
C. PETUNJUK
1. Bagi SiswaUrutan sub kompetensi sesuai urutan modul
Baca dan pahami
Melakukan Pekerjaan dengan Mesin
A. DESKRIPSI
Melakukan pekerjaan dengan Mesin Bubut adalah suatu pekerjaan yang harus benar-benar memperhatikan Aspek keselamatan kerja, baik keselamatan operator, mesin, peralatan, dan benda kerja
B. PRASARAT
Teori K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
Gambar teknik
Teori pengoperasian Mesin Bubut.
C. PETUNJUK
1. Bagi Siswa
Urutan sub kompetensi sesuai urutan modul
Baca dan pahami perintah
Melakukan pekerjaan dengan Mesin Bubut adalah suatu pekerjaan yang harus benar-benar memperhatikan Aspek keselamatan kerja, baik keselamatan operator, mesin, peralatan, dan benda kerja
B. PRASARAT
Teori K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
Gambar teknik
Teori pengoperasian Mesin Bubut.
C. PETUNJUK
1. Bagi Siswa
Urutan sub kompetensi sesuai urutan modul
Baca dan pahami perintah
Subscribe to:
Posts (Atom)